Pengalaman Mistis Karena Lupa Membuang Kembar Mayang Setelah Prosesi Pernikahan

arti kembar mayang yang tidak diangkat sejajar kepala pada pernikahan Jawa

Assalamualaikum, selamat datang di azkiarafanada.blogspot.com!. Kali ini saya akan membahas sebuah simbol yang identik dengan rangkaian upacara pernikahan di daerah Jawa Tengah, terutama Banyumas, yaitu kembar mayang


Apakah kembar mayang itu? Banyak orang di luar sana merasa penasaran terhadap 'kerajinan tangan' yang terbuat dari bahan dasar janur kuning ini. Sebenarnya apakah makna di balik pembuatan kembar mayang?

Di daerah Jawa Tengah kembar mayang adalah salah satu sarana dalam upacara adat pernikahan yang harus ada. Menurut nenek moyang saya, kembar mayang hadir dengan berbagai fungsi. 

Salah satu fungsi yang biasa dikisahkan oleh orang tua di daerah saya, kembar mayang akan menjadi penolak bala atau mara bahaya bagi kedua mempelai. Allahua'lam.

Bagaimana asal usul kembar mayang? Nah, ini unik ceritanya. Pada zaman dahulu kala kembar mayang dibuat khusus untuk acara kerajaan. 

Namun seiring dengan perubahan zaman, kembar mayang juga hadir dalam acara pernikahan rakyat biasa. 

Hingga saat artikel ini ditulis, penggunaan kembar mayang dalam acara pernikahan masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. 

Termasuk keluarga saya juga termasuk yang masih pakai ini. Kebetulan beberapa hari yang lalu saya baru saja melangsungkan acara pernikahan. 

Selain ijab qabul, upacara pernikahan dengan adat Banyumas juga dilangsungkan. 

Sehari sebelum acara pernikahan digelar, sang 'dukun manten' akan membuat kembar mayang. Sesuai dengan namanya, kembar mayang ini berjumlah sepasang dan kembar. 

Kembar mayang ini nantinya akan dibawa oleh 2 orang pagar bagus di sepanjang acara temu penganten.

Cerita di Balik Kembar Mayang

Saya pribadi sebenarnya tidak terlalu paham mengenai adat Banyumas atau adat Jawa yang berbau klenik atau kejawen. 

Maka dari itu di artikel ini saya hanya akan menuliskan pengalaman saya saja terkait kembar mayang ini.

Menurut pengetahuan saya berdasarkan informasi yang saya rangkum dari berbagai literatur maupun dari beberapa narasumber langsung, filosofi di balik pembuatan kembar mayang sangatlah sarat makna. 

Ada yang mengatakan kalau fungsi kembar mayang dalam pernikahan bisa untuk melihat apakah pasangan pengantin masih perawan/perjaka atau tidak. Menarik bukan? 

Ada juga yang mengatakan kalau kembar mayang bisa menolak balak maupun gangguan makhluk halus yang biasanya suka mengganggu pengantin baru. Allahua'lam.

Pengalaman Terkait Kembar Mayang

Kata orang tua zaman dahulu, kembar mayang itu menyimpan sebuah filosofi di balik pembuatannya. 

Kembar mayang menurut kepercayaan orang Jawa dipinjam dari para dewa (atau apalah namanya) untuk melindungi pengantin di hari persandingannya agar tidak diganggu oleh para makhluk halus. 

Nah, karena kembar mayang ini didapat dengan cara meminjam, maka setelah upacara pernikahan selesai dihelat maka kedua mempelai harus segera mengembalikannya pada yang punya. Tidak boleh ditunda-tunda.

Bagaimana cara mengembalikan kembar mayang kepada para dewa? Orang tua zaman dahulu percaya bahwa cara mengembalikan kembar mayang kepada para dewa adalah dengan cara mebuangnya di perempatan jalan. 

Selain itu kedua mempelai juga bisa memakai cara kedua yaitu dengan melarungnya (menghanyutkannya) di sungai. 

Membuang kembar mayang harus dilakukan segera setelah resepsi berakhir. Pada umumnya kedua mempelai akan membuang kembar mayang tersebut keesokan pagi setelah resepsi.

Bagaimana Jika Kembar Mayang Tidak Segera Dibuang?

Pertanyaan ini muncul secara spontan begitu saja di benak saya. Apesnya, saya tidak langsung mempertanyakannya pada orangtua ataupun orang yang dituakan di daerah saya. 

Karena tidak tahu, saya santai saja menjalani acara adat tanpa memikirkan soal kembar mayang dan segala kepercayaan tentangnya.

Malam pertama masih bisa saya lalui dengan tenang, keesokan harinya saya menyapu halaman rumah yang sangat kotor akibat sisa sampah yang berserakan setelah resepsi. 

Kembar mayang terlihat diletakkan begitu saja di bawah pohon durian depan rumah. 

Saya pikir memang sengaja ditaruh di sama untuk dijadikan pupuk organik. Sore menjelang dan saya masih beraktivitas seperti biasanya. 

Hanya saja malam itu suasana agak berbeda dan entah kenapa anjing dan kucing berkumpul di depan rumah sambil memandang ke arah bawah pohon durian.

Saya pergi tidur sekitar pukul 12.00 malam. Kebetulan hari itu saya sedang menstruasi dimana menurut ilmu ghaib, wanita yang sedang haid sangat mudah diganggu oleh makhluk halus. 

Mengetahui hal tersebut, menjelang tidur saya berdoa lebih lama dari biasanya. Tanpa dinyana malam itu saya mengalami peristiwa yang agak sulit dicerna dengan logika.

Di dalam tidur saya, saya terbangun dan melihat suami saya berubah menjadi sangat menyeramkan seperti gambaran hantu di film horor. 

Secara reflek saya lompat dari tempat tidur dan berteriak minta tolong. Kringat dingin bercucuran.

Setelah itu ibu dan adik saya datang menghampiri ketika saya sudah terduduk lemas di lantai dalam kondisi masih setengah sadar.

Kata bapak saya, kembar mayang ini adalah pinjaman dari dewa untuk mengecoh para jin yang akan mengganggu pengantin. 

Menurut cerita nenek moyang, para jin akan asyik bermain dengan kembar mayang hingga lupa untuk mengganggu kedua mempelai. 

Nah, setelah upacara pernikahan berakhir sebaiknya kembar mayang segera dikembalikan kepada para dewa dengan cara dibuang di perempatan jalan atau di sungai agar para jin terus asyik bermain kembar mayang. 

Jangan terus menyimpan kembar mayang di dekat rumah karena jika para jin sudah bosan bermain kembar mayang, mereka akan beralih mengganggu kedua mempelai. Allahua'lam tapi saya mengalaminya.

Percaya atau tidak, karena lupa tidak segera membuang kembar mayang, ditambah lagi kondisi saya yang pada saat itu sedang lemah karena menstruasi, gangguan ghaib datang di malam kedua. 

Rasanya diculik ke dimensi lain benar-benar tidak karuan. Sulit dideskripsikan.

Alhamdulillah ibu dan suami saya setia menemani sambil membacakan doa-doa. Pagi itu saya tidak dapat memejamkan mata hingga subuh tiba. 

Sambil memikirkan kejadian yang baru saja saya alami, saya terus memohon perlindungan pada Allah.

Bismillahi, keesokan paginya saya dan suami bergegas membuang kembar mayang yang sudah berada di rumah saya selama 2 hari. 

Kami membuangnya di sungai Serayu diiringi bacaan bismillah dan memohon perlindungan Allah dari segala godaan jin dan setan yang terkutuk. 

Alhamdulillah dengan keyakinan akan pertolongan Allah dan juga ditambah kondisi badan saya yang telah kembali suci (selesai menstruasi), malam berikutnya berlalu dengan tenang dan damai. 

Hanya ada suara auman kucing yang sesekali nongkrong di depan kamar saya. 

Kata orangtua kucing yang rewel seperti itu bisa jadi tanda hadirnya makhluk halus. Allahua'lam, saya memperkuat lantunan doa saja dan atas izin Allah kucing itu berhenti mengeong.

Kesimpulan

Kembar mayang hanyalah simbol, pada akhirnya segala kekuatan dan kekuasaan hanyalah milik Allah semata. Untuk menghindarkan diri dari segala macam aral dan balak, cara paling tepat adalah dengan memohon kepada-NYA semata-mata. 

Jika Anda hendak melangsungkan upacara pernikahan dan menggunakan kembar mayang, perbanyaklah doa dan bagaimanapun juga jangan lupa untuk segera membuangnya setelah acara selesai.

Sekian dulu artikel yang bisa saya sampaikan hari ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda dan tidak lupa saya ucapkan sampai jumpa di ulasan berikutnya, insyaa Allah. ^_^


(diens)

Posting Komentar untuk "Pengalaman Mistis Karena Lupa Membuang Kembar Mayang Setelah Prosesi Pernikahan"